Kamis, 19 April 2012

Aliran Psikologisme Dalam Sastra


       Sastra yang menekankan pada keadaan jiwa tidak hanya melukiskan peristiwa fisik, tetapi terutana gerak fisik itu merupakan isyarat kea rah peristiwa rohani,  “ berusaha melukiskan gerak-gerik jiwa dan perjuangan batin seseorang terhadap alam gaib atau problem hidup, lepas dari adapt atau keluarga “. Dalam hubungan itu, Dr. Js. Badudu dalam sari kesusastraan Indonesia 2 ( Bandung : Pustaka Prima, cet. Ke-40, 1986 ) mengatakan bahwa fiksi psikologi, “ Yang dilukiskan tidak hanya peristiwa, tetapi terutama tingkah laku dan tindak tanduk para tokoh utama cerita. Mengapa seorang tokoh berbuat begini, mengapa pendiriannya begitu didasarkan pada latar kejiwaannya “. J.S. Badudu menyatakan selanjutnya bahwa, “ latar seorang  mrnentukan dia bertindak dalam kehidupannya sehari-hari di tengah-tengah pergaulannya dengan orang lain “. Latar kehidupan dan kepercayaan yang dianutnya menentukan tingkah polah dan situasi jiwanya sehingga ia bertindak dan berlaku demikian.
Salah seorang teoritikus psikologi yang menekankan pada psikoanalisis, Sigmon Freud, menyajukan dasar-dasar psikoanalisisnya da;am tiga tahap. Tahap pertama disebutnya sebagai libido seksualitas yang merupakan sumber nafsu yang sudah ada di dalam diri manusia sejak bayi. Seperti menyusu dan menghisap ibu jari. Tahap kedua nafsu dasariah dari hidup manusia itu muncul dalam apa yang disebut dorongan hidup yang meliputi nafsu senang, nafsu seks, dan nafsu untuk mati. Tahap ketiga dari nafsu itu adalah apa yang disebut das es, das ich, dan das uber ich. Menurut Freud, das es ini disebut id, yaitu energi psikis yang mengandung unsur-unsur biologis termasuk insting dan nafsu. . das es (id) merupakan kumpulan nafsu dan menentukan hakikat perbuatan manusia yang kemudian dikenal dalam tiga jenis perbuatan manusia ynag disebut pleasure principles ( prinsip-prinsip kesenangan ). Das ich (ego) merupakan pelaksana kepribadian yang berdasarkan prinsip realitas. Tugas ego adalah mencari objek yang nyata untuk memenuhi dorongan-dorongan pada das es; mengontrol apakah pemuasan das es dapat berjalan atau tidak.; bertindak sebagai penghubung antar kebutuhan instingtif dan lingkungan; menyatukan das es dan das uber ich yang saling bertentangan, sedangkan das uber ich (superego) merupakan aspek kepribadian yang mempunyai sifat ideal, itulah sebabnya sering disebut aku ideal. Superego ini biasanya disebut kata hati yang berfungsi; menentukan salah benarnya tindakan yang dilakukan das es dan das ich, menghalangi dorongan das es, terutama nafsu seksual dan agresi; mendorong das ich untuk lebih banyak melakukan hal-hal yang menjunjung moral dan hal-hal yang positif dan realistis, dan das uber ich ini mengejar kesempurnaan, bukan kesenangan.
            Meskipun tidak semua pengarang fiksi psikologis menganut pendapat Sigmund Freud, dasar-dasar psikoanalisis ini dapat diterapkan dalam menganalisis karya-karya fiksi atau karya sastra psikologisme. Hal ini karena dasar-dasar teori psikologi yang dikemukakan Freud mengandung banyak keunggulan dan keistimewaan yang dapat menjadi patokan analisis secara teoritis.
            Dalam buku Pemandu Dunia Sastra ( Yogyakarta; Kanisius, 1986 ) dijelaskan oleh Dick Hartoko dan B. Rahmanto bahwa pendekatan untuk memahami fiksi psikologisme dapat dilakukan dengan psikologi komunikasi sastra atau kepada teks. “ secara abstrak teoritis dapt dipelajari hubungan antara kreativitas dan produksi literer. Secara konkret dipelajari interaksi antara hidup seorang pengarang dan karyanya, atau secara lebih umum dipelajari struktur kepribadian pengarang ( neurosis, psikis, trauma, yang pernah dialami ). Secara empiris diteliti proses-proses yang terjadi dalam mencerna teks-teks tertentu. Dapat dilacak misalnya variable penting dalam memilih dan menilai sebuah teks.  “ Dari teks inilah  analisis dapat dialakukan dengan tepat dari metode pendekatan yang memang sudah dirancang karena teks adalah sumber yang mampu memperlihatkan situasi tertentu dari apa yang diungkapkan dalam karya sastra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar