1.
Memahami Pengertian Diskusi Panel
Diskusi panel adalah bentuk umum
yang dilakukan oleh sekelompok orang (yang disebut panelis) yang membahas suatu
topik yang menjadi perhatian umum dan dilaksanakan dihadapan khalayak, penonton
(lewat tayangan televisi), atau pendengar (lewat siaran radio). Dalam diskusi
panel, khalayak diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat.
Pelaksanaan diskusi panel dipandu oleh seorang moderator dan dapat dibantu oleh
notulis.
Dari sebuah diskusi panel anda akan
memperoleh informasi yang dapat memperkaya pengetahuan kita tentang suatu
masalah atau topik dari beberapa titik pandang yang berbeda. Pokok-pokok
pembicaraan merupakan bagian penting yang dapat diuraikan dalam suatu
pembicaraan. Bagian penting itu bisa berupa gagasan atau pokok permasalahan.
Pelaksanaan diskusi panel dimulai dengan pembahasan masalah oleh panelis. Pada panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan. Ketua diskusi yang memandu jalannya diskusi merangkum hasil diskusi, kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan komentar.
Pelaksanaan diskusi panel dimulai dengan pembahasan masalah oleh panelis. Pada panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan. Ketua diskusi yang memandu jalannya diskusi merangkum hasil diskusi, kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan komentar.
Laporan diskusi panel dibuat setelah
diskusi selesai dilaksanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan hasil diskusi panel sama dengan laporan diskusi lainnya. Laporan
sebaiknya tersusun atas bagian pendahuluan, bagian uraian pelaksanaan, serta
bagian penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.
- Bagian pendahuluan laporan harus meliputi
a.
Latar belakang pelaksanaan diskusi panel;
b.
Tujuan diskusi panel;
c.
Persiapan-persiapan diskusi panel;
- Bagian uraian atau isi laporan meliputi
a.
Pelaksanaan diskusi panel (hari, tanggal, waktu, dan tempat);
b.
Peserta yang mengikuti diskusi panel;
c.
Hasil diskusi panel;
d.
Jalannya diskusi panel;
- Bagian penutup meliputi
a.
Kesimpulan hasil diskusi panel;
b.
Hal-hal yang disarankan dalam diskusi panel;
- Lampiran-lampiran dapat berupa
a.
Surat
izin pelaksanaan diskusi panel (jika diskusi panel dilaksanakan secara resmi
dan luas);
b.
Proposal penyelenggaranya diskusi panel;
c.
Makalah-makalah yang didikusikan;
d.
Susunan panitia penyelenggaraan;
e.
Ringkasan makalah;
f.
Daftar hadir peserta.
3.
Mengajukan Pertanyaan dalam Diskusi
Diskusi merupakan suatu pembicaraan
untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar
pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas
berpikir dan bersama.
Dengan berpegang pada dua asas
tersebut, diharapkan agar rumusan simpulan yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji berdasarkan pemikiran banyak orang.
Dengan demikian, keterlibatan seluruh peserta secara aktif dalam kegiatan
diskusi merupakan tuntutan utama.
Untuk dapat bertindak menjadi
peserta yang baik dalam sebuah diskusi, kita harus tahu betul masalah yang didiskusikannya.
Peserta diskusi harus dapat pula menangkap uraian yang dikemukakan pembicara
agar dapat menanggapinya dengan baik.
Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi di antaranya mengajukan pertanyaan.
Salah satu bentuk tanggapan terhadap pembicara dalam diskusi di antaranya mengajukan pertanyaan.
Dalam
hal itu, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Pertanyaan
diajukan dengan jelas dan mengenai sasaran, jangan berbelit-belit;
b. Pertanyaan
diajukan dengan sopan, hindarkan agar pertanyaan tidak dikemukakan dalam bentuk
perintah atau permintaan; dan
c. Usahakan
supaya pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.
4.
Memberikan Kritikan dan Dukungan dalam Diskusi
Memberikan tanggapan terhadap suatu
pendapat berarti memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan kita terhadap
pendapat itu. Dalam menyatakan persetujuan atau pendapat pembicara, kita harus
memperkuatnya dengan menambahkan bukti atau keterangan. Dalam menyampaikan
persetujuan, usaha agar komentar yang diberikan tidak berlebihan, berikan pula
alasan yang masuk akal kemudian kemukakan pendapat sendiri dengan alasan yang
meyakinkan.
Dalam memberikan kritikan dan
sanggahan, tentunya terdapat tata krama yang harus ditaati agar diskusi itu
berjalan dengan baik.
5.
Menyampaikan Gagasan dalam Diskusi
Diskusi adalah pertukaran
pikiran, gagasan, atau pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan
untuk mencari kesatuan pikiran. Gagasan adalah pemikiran mengenai sesuatu
sebagai pokok atau tumpuan untuk pemikiran selanjutnya. Menyampaikan gagasan
berarti menyampaikan pemikiran atau ide kepada orang lain. Gagasan dapat
diperoleh dari hasil pengamatan lapangan, penelitian, dan hasil kajian. Gagasan
yang disampaikan seorang dapat memancing tanggapan dan pertanyaan.
Diskusi merupakan suatu pembicaraan
untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan secara bersama-sama, atas dasar
pertimbangan intelektual. Asas yang mendasari kegiatan diskusi adalah asas
berpikir dan bersama. Dengan berpegang pada dua asas tersebut, diharapkan agar
rumusan simpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dikaji
berdasarkan pemikiran banyak orang. Dengan demikian, keterlibatan seluruh
peserta secara aktif dalam kegiatan diskusi merupakan tuntutan utama.Sebaiknya
sebelum mengadakan diskusi, kita harus menetapakan gagasan atau topik diskusi.
Gagasan merupakan pedoman yang menjadi fokus pembicaraan dalam dikusi.
6.
Mengemukakan Gagasan Secara Jelas dan Mudah Diikuti
Untuk
mengemukakan gagasan secara jelas maka kita perlu memiliki efektivitas
berfikir, kita harus mempergunakan inti atau fokus kalimat yang sama. Jika kita
ingin menggabungkan dua atau lebih kalimat atau klausa menjadi satu kalimat
majemuk setara atau satu kalimat majemuk bertingkat maka kita harus
memperhatikan fokus dalam penggabungkan tersebut, lebih-lebih pada kalimat
majemuk bertingkat. Fokus dalam kalimat majemuk bertingkat harus terdapat dalam
induk kalimat. Jadi, penulis harus memperhatikan mana dari dua kalimat yang
hendak digabungkan itu menjadi fokus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar