Minggu, 29 April 2012

Pengertian Diglosia


Istilah diglosia ini pertama kali digunakan dalam bahasa Perancis diglossie yang diserap dari bahasa Yunani oleh bahasawan Yunani Ioannis Psycharis. Ahli bahasa Arab William Marçais lalu juga menggunakannya pada tahun 1930 untuk menuliskan situasi bahasa di dunia Arab.
Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat. Yang dimaksud ialah bahwa terdapat perbedaan antara ragam formal atau resmi dan tidak resmi atau non-formal. Contohnya misalkan di Indonesia terdapat perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan. Agak mirip dengan kedwibahasaan, diglosia adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat, tetapi masing-masing bahasa mempunyai fungsi atau peranan yang berbeda dalam konteks sosial. Ada pembagian peranan bahasa dalam masyarakat dwibahasawan terlihat dengan adanya ragam tinggi dan rendah, digunakan dalam ragam sastra dan tidak, dan dipertahankan dengan tetap ada dua ragam dalam masyarakat dan dilestarikan lewat pemerolehan dan belajar bahasa.
Dalam konsep Ferguson  dikenal diglosia dalam satu bahasa. Ferguson melihat para penutur sesuatu bahasa kadang-kadang memakai ragam bahasa tertentu untuk situasi tertentu dan memakai ragam lain untuk situasi lain. Kemudian ada suatu situasi yang didalamnya ada dua ragam dari satu bahasa hidup berdampingan dengan peran masing-masing dalam masyarakat. Inilah yang oleh Ferguson disebt diglosia.  Kalau misalnya ada dua kemungkinan memakai bahasa baku atau dialek regional, atau orang boleh memilih salah satu dari dua bahasa berbedaj, itu bukan diglosia. 

2 komentar: