Perkembangan bahasa sangat berhubungan erat dengan
maturasi otak. Secara keseluruhan terlihat dengan berat kasar otak yang berubah
sangat cepat dalam 2 tahun pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena
mielinisasi atau pembentukan selubung sistem saraf. Proses mielinisasi ini
dikontrol oleh hormon seksual, khususnya estrogen. Hal ini menjelaskan kenapa
proses perkembangan bahasa lebih cepat pada anak perempuan.
Pada usia sekitar 2 bulan, korteks motorik di lobus
frontal menjadi lebih aktif. Anak memperoleh lebih banyak kontrol dalam
perilaku motor volusional. Korteks visual menjadi lebih aktif pada usia 3
bulan, jadi anak menjadi lebih fokus pada benda yang dekat maupun yang jauh.
Selama separuh periode tahun pertama korteks frontal dan hipokampus menjadi lebih aktif. Hal ini menyebabkan
peningkatan kemampuan untuk mengingat stimulasi dan hubungan awal antara kata
dan keseluruhan. Pengalaman dan interaksi bayi akan membantu anak mengatur
kerangka kerja otak.
Diferensiasi
otak fetus dimulai pada minggu ke-16 gestasi. Selanjutnya maturasi otak berbeda
dan terefleksikan pada perilaku bayi saat lahir. Selama masa prenatal batang
otak, korteks primer dan korteks somatosensori bertumbuh dengan cepat. Sesudah
lahir, serebelum dan hemisfer serebri juga tumbuh bertambah cepat terutama area
reseptor visual. Ini menjelaskan bahwa maturasi visual terjadi relative lebih
awal dibandingkan auditori. Traktus asosiasi yang mengatur bicara dan bahasa
belum sepenuhnya matur sampai perode akhir usia pra sekolah. Pada neonates,
vokalisasi dikontrol oleh batang otak dan pons. Reduplikasi babbling menandakan maturasi bagian
wajah dan area laring pada korteks motor. Maturasi
jalur asosiasi auditorik
seperti fasikulus arkuatum yang menghubungkan area auditori dan area motor
korteks tidak tercapai sampai awal tahun kedua kehidupan sehingga menjadi
keterbatasan intonasi bunyi dan bicara. Pengaruh hormon estrogen pada maturasi
otak akan mempengaruhi kecepatan perkembangan bunyi dan bicara pada anak
perempuan.
1.
Perkembangan bahasa bayi sebagai
komunikasi prelinguistik (0-3 bulan)
Periode lahir sampai akhir tahun pertama, bayi baru
lahir belum bisa menggabungkan elemen bahasa baik isi, bentuk dan pemakaian
bahasa konvensional, kemampuan kognitif bayi juga belum berkembang. Komunikasi
lebih bersifat reflektif daripada terencana. Periode ini disebut prelinguistik meskipun bayi belum bisa
mengerti dan mengungkapkan bentuk bahasa konvensional, mereka mengamati dan
memproduksi suara dengan cara yang unik. Klinisi harus menentukan apakah bayi
mengamati atau bereaksi terhadap suara. Bila tidak, ini merupakan indikasi
untuk evaluasi fisik dan audiologi. Selanjutnya intervensi direncanakan untuk
membangun lingkungan yang menyediakan banyak kesempatan untuk mengamati dan
bereaksi terhadap suara.
2.
Kata-kata pertama : transisi ke bahasa
anak (3-9 bulan)
Salah satu perkembangan bahasa utama milestone adalah pengucapan kata-kata
yang terjadi pada akhir tahun pertama, berlanjut sampai satu setengah tahun
saat pertumbuhan kosakata berlangsung cepat, juga tanda dimulainya pembentukan
kalimat awal. Berkembangnya kemampuan kognitif, adanya kontrol dan interpretasi
emosional di periode ini akan memberi arti pada kata-kata pertama anak. Arti
kata-kata pertama mereka dapat merujuk ke benda, orang, tempat dan
kejadian-kejadian di seputar lingkungan awal anak.
3.
Perkembangan kosakata yang cepat -
pembentukan kalimat awal (9-18 bulan)
Bentuk kata-kata pertama menjadi banyak, dan dimulainya
produksi kalimat. Perkembangan komprehensif dan produksi kata-kata berlangsung
cepat pada sekitar 18 bulan. Anak mulai bisa menggabungkan kata benda dengan
kata kerja yang kemudian menghasilkan sintaksis. Melalui interaksinya dengan
orang dewasa, anak mulai belajar mengkonsolidasikan bentuk dan pemakaian bahasa
dalam percakapannya. Dengan semakin berkembangnya kognisi dan pengalaman
afektif anak mulai berbicara memakai kata-kata yang tersimpan dalam memorinya.
Terjadinya pergeseran dari pemakaian kalimat satu kata menjadi bentuk kata
benda dan kata kerja.
4. Dari percakapan bayi menjadi registrasi anak
pra sekolah yang menyerupai orang dewasa (18-36 bulan)
Anak dengan mobiitas yang mulai meningkat memiliki
akses ke jaringan sosial yang lebih luas dan perkembangan kognitif menjadi
semakin dalam. Anak mulai berpikir konseptual, mengkatagorikan benda, oarng dan
peristiwa serta dapat menyelesaikaqn masalah fisik anak terus mengembengkan
pemakaqiaqn bentuk fonem dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar