Terdapat beberapa teori mengenai perolehan bahasa pada bayi dan
balita yang bersumber pada perkembangan psikologi yang bersifat natur dan nurtur. Natur
adalah aliran yang meyakini bahwa kemampuan manusia adalah bawaan sejak lahir.
Oleh karena itu manusia telah dilengkapi secara biologis oleh alam (natur)
untuk memproduksi bahasa melalui alat-alat bicara (lidah, bibir, gigi, rongga
tenggorokan, dibantu oleh alat pendengaran) maupun untuk memahami arti dari
bahasa tersebut (melalui skema pada kognisi).
Noam Chomsky adalah tokoh yang mempercayai peran natur
secara radikal dalam perolehan bahasa. Pihak yang mempercayai kekuatan nurtur
dalam perolehan bahasa berargumen bahwa bayi dan balita memperoleh bahasa
karena terbiasa pada bahasa ibu. Hal ini terbukti pada pembentukan kemampuan
fonem yang tergantung pada bahasa ibu. Misalkan pada bayi Jepang pada usia
dibawah 6 bulan masih dapat membedakan fonem ra dan la dengan jelas, namun pada
usia satu tahun mereka kesulitan untuk membedakan fonem ra dan la.
Michael Tomasello
mengkritik Chomsky bahwa bahasa tidak akan muncul begitu saja. Ia meyakini
bahwa bahasa diperoleh karena bayi belajar menggunakan bahasa sebagai simbol
terlebih dahulu dengan kemampuan bayi untuk melakukan atensi bersama (Join
attention) pada saat sebelum bayi mampu memproduksi bahasa. Pada dasarnya natur dan nurtur memiliki
kontribusi terhadap perolehan bahasa pada bayi.
Tahapan perolehan bahasa
- Cooing atau berbunyi
Tahapan
ini dilakukan oleh bayi
di seluruh dunia, tidak terpengaruh pada jenis bahasa yang ada disekitarnya.
Bayi yang tuna
rungu pun melakukannya. Biasanya terdiri atas bebunyian dari huruf hidup.
- Babbling atau bergumam
Tahapan
ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan berbagai jenis fonem yang
digabung antara huruf hidup dan konsonan. Pada tahap ini suara babbling
terdengar sama pada bayi berbahasa apapun.
- Ujaran satu kata
Tahapan
ini menunjukkan kecenderungan bayi untuk mengeluarkan fonem yang berguna pada
bahasanya, baik huruf hidup maupun konsonan. Bayi
Jepang tidak akan mengeluarkan fonem /la/. Pada saat ini bayi mulai
mengeluarkan satu kata.
- Ujaran dua kata dan penuturan telegrafik
Tahapan
ini berlangsung pada usia 1,5 - 2,5 tahun, dimana bayi dan balita mulai
menggabungkan dua atau tiga buah kata. Pada saat ini anak mulai belajar
memahami sintaks.
- Struktur dasar kalimat dewasa
Tahapan ini mulai muncul pada usia 4 tahun. Ditunjang
oleh pertambahan perolehan kosa kata yang meningkat secara eksponensial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar