Berkaitan dengan
ini, dalam nove l Harimau! Harimau! Digambarkan petualangan di rimba raya oleh
sekelompok pengumpul damar yang diburu oleh seekor harimau yang kelaparan.
Berhari-hari mereka mencoba menyelamatkan diri mereka. Dan seorang demi seorang
diantara mereka jatuh jadi korban terkeman harimau. Disisi lain juga terjadi
petualangan dalam diri masing-masing anggota kelompok pengumpul damar ini. Di bawah
tekanan ancaman harimau yang terus memburu mereka dalam diri masing-masing
terjadi pula proses refleksi mengenai diri mereka masingmasing yang
mempertinggi pula kesadaran mereka tentang kekuatan dan kelemahan
anggota-anggota kelompok mereka yang lain.
Di antara mereka malahan sampai
kesadaran bahwa sebelum membunuh harimau-harimau yang memburu-buru mereka tak
kalah pentingnya adalah untuk memburu terlebih dahulu harimau-harimau yang berada
dalam diri setiap anak manusia.
Persoalan pokok yang ingin
disampaikan Mochtar Lubis lewat novel Harimau! Harimau! ialah dalam keadaan
tertekan dan terancam manusia tega berbuat apa saja demi keselamatan dirinya.
Dalam kondisi seperti ini manusia sudah dikuasai oleh nafsu-nafsu jahat,
seperti nafsu ingin menang sendiri, nafsu ingin memenuhi kepentingan sendiri
dengan segala cara, nafsu untuk membunuh, dan nafsu untuk berbuat lalim.Dalam
judul Harimau! Harimau! tanda seru yang dilekatkan pada kata harimau member keistimewaan
tersendiri. Pengarang ingin mengingatkan ada sesuatu di balik kata harimau yang
diulang dua kali. Yang penting bukan kata harimauharimau itu, melainkan sesuatu
yang ada di balik kata harimau-harimau itu.
Tentunya harimau yang dimaksud oleh
pengarang bukan harimau biasa, melainkan harimau dalam tanda petik. Setelah
membaca novel ini pembaca menjadi mengerti bahwa harimau yang tua dan ganas
karena lapar, sebenarnya hanyalah perlambangan atau gambaran dari harimau lain yang
tidak kalah ganas dan berbahaya, ialah harimau yang bersemayam di hati manusia.
Harimau yang bersemayam di hati manusia wujudnya adalah kelaliman, pikiran
buruk dan nafsu jahat. Manusia yang memelihara harimau dihatinya tidak lain
adalah manusia yang tega berbuat apa saja asal kepentingannya sendiri dapat
terpenuhi. Manusia berbuat begitu karena tertekan dan terancam. Tertekan oleh
kebutuhan yang harus segera dipenuhi, terancam keselamatannya, terancam
kedudukannya, dan sebagainya.
Novel yang dikaji dalam penelitian ini adalah novel Harimau! Harimau! Karya
Mochtar Lubis. Novel tersebut dipilih untuk di kaji karena memiliki beberapa
kelebihan yang dilihat dari segi isi dan bahasa. Segi isi, novel ini
mengisahkan mengenai seorang manusia yang mengalami tekanan dan ancaman
harimau. Selain itu, pengarang juga menampilkan fenomena kerusakan sosial
seperti Pembantaian manusia, penindasan dan seksualitas juga menjadi objek
eksplorasi pengarang sehingga memberikan suasana erotis dalam karya sastra.
Semua itu bermuara dan berpengaruh pada moralitas tokoh cerita.
Aspek moral menjadi masalah sensorik yang diungkapkan pengarang melalui
tokoh dan peristiwa yang diceritakan. Aspek moral yang dapat diambil dalam
novel Harimau! Harimau! diungkapkan pengarang melalui tokoh Wak Katok pemimpin
yang berjimat palsu, memiliki sifat munafik, dan memiliki sifat sebagai
penindas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar