Kata puisi berasal dari dari bahasa Yunani poiseis
yang berarti penciptaan. Akan tetapi pengertiannya semakin dipersempit menjadi
“hasil seni sastra”, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat yang tertentu
dengan menggunakan irama, saak dan kadang kata-kata kiasan ( Ensiklopedi
Indonesia N-Z; dalam Guntur 1985:4 )
Menurut Vicil C. Coulter, kata
poet berasal dari kata bahasa Gerik yang berarti membuat, mencipta.
Dalam bahasa Gerik, kata poet berarti orang yang mencipta melalui
imajinasinya, orang yang hampir menyerupai dewa-dewa atau orang yang amat suka
pada dewa-dewa. Dia adalah orang yang mempunyai penglihatan yang tajam, orang
suci, yang sekaligus seorang filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak
kebenaran yang tersembunyi (Situmorang, 1980:10).
- Putu Arya
Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara
implisit, samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya condong
pada makna konotatif.
- Ralph Waldo
Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak
mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.
- William Wordsworth
(Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah peluapan yang spontan
dari perasaan-perasaan yang penuh daya, memperoleh asalnya dari emosi atau
rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian.
- Percy Byssche Shelly (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah rekaman dari saat-saat yang paling baik dan paling senang dari pikiran-pikiran yang paling senang.
- Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar