1. dalam puisi
Celana (2) terdapat gaya  bahasa Paralelisme,
yaitu gaya Gaya 
bahas ini merupakan salah satu cirri yan terdapat pada puisi Indonesia 
                        Memberontak
                        Merenungi
rahasia alam semesta
                        Sejuta
magma
2.  Bahasa puisi
ditulis lugu yang mempergunakan ungkapan gagasan secara polos dengan kata-kata
serebral dan kalimat yang biasa yang polos. 
Konon setelah berlayar mengelilingi
bumi, Colombus pun
Akhirnya menemukan
Sebuah benua baru di dalam celana
Dan Stephen Hawking
Khusyuk bertapa disana
Dapat terlihat bahwa bahasa yang digunakan penyair bukanlah bahas yang “
puitis “ atau “ bahasa berat “ dan sulit untuk dimengerti. Melainkan bahasa
yang benar-benar polos dan terkesan lugu. 
3. Banyak
digunakan gaya 
Celana yang bagus dan sopan, tapi
tak penah
Diajar melukis seluk beluk yang ada
di dalam celana
Sehingga kami tumbuh menjadi
anak-anak yang manis
Yang penakut dan pengecut, bahkan
terhadap
Nasibnya sendiri
Karena itu kami suka usil dan
sembunyi-sembunyi
Membuat coretan dan gambar porno di
tembok
Kamar mandi
Sehingga kam pun terbiasa menjadi
Orang-orang yang suka cabul
Terhadap diri
sendiri.
Terlihat jelas bahwa penulis seperti orang yang sedang bercerita dengan
panjang lebar, tanpa gaya 
4. Adanya sarana
kepuitisan sebagai alat untuk penekanan makna.
                        Memberontak
                        Merenungi
rahasia alam semesta
                        Sejuta
magma
5. Tema yang
diusung oleh penyair dalam puisi ini adalah tema protes terhadap kepincangan
masyarakat menyikapi pembelajaran mengenai seks pada ranah pendidikan yang
dianggap tabu.
Ketika sekolah kami sering disuruh
menggambar
Celana yang bagus dan sopan, tapi tak penah
Diajar melukis seluk beluk yang ada di dalam
celana
Sehingga kami tumbuh menjadi anak-anak yang
manis
Yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap
Nasibnya sendiri
Padahal
pengajaran seks sejak dini kepada anak, maka dia akan memahami tanpa kesalahan
persepsi atau rasa penasaran yang akhirnya dilampiaskan dengan tindaka-tindakan
nakal dan cabul yang justru semakin merusak moral seorang anak. 
Karena itu kami suka usil dan
sembunyi-sembunyi
Membuat coretan dan gambar porno di tembok
Kamar mandi
Sehingga kam pun terbiasa menjadi
Orang-orang yang suka cabul
Terhadap diri sendiri.
Adapun kesalahan  pemikiran itu
terus berlanjut hingga anak-anak tersebut memasuki usia yang semakin matang. 
Setelah
loyo dan jompo, kami mulai bisa berfantasi
Tentang
hal-ihwal yang di dalam celana:
                        Memberontak
                        Merenungi rahasia alam
semesta
                        Sejuta magma
 
Puisinya memang benar-bnar bagus..... ... :D
BalasHapus