Rabu, 02 Mei 2012

Hubungan Antara Menyimak dan Membaca


            Menyimak dan membaca mempunyai persamaan ; kedua-duanya bersifat reseptif, bersifat menerima ( Brooks, 1964: 134 ) ; bedanya : menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis. Dengan kata lain : menyimak menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis. Keterampilan menyimak juga merupakan dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar membaca secara efektif.

           Penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli telah memperlihatkan beberapa hubungan penting antara membaca dan menyimak, antara lain :
a. Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca diberikan oleh sang guru melalui bahasa lisan, dan kemampuan sang anak untuk menyimak dengan pemahaman penting sekali.
b. menyimak merupakan cara atau mode utama bagi pelajaran lisan ( verbalized learning ) selama tahun-tahun permulaan di sekolah. Perlu dicatat misalnya bahwa anak yang cacat dalam membaca haruslah meneruskan pelajarannya di kelas yanglebih tinggi dengan lebih banyak melalui menyimak tinimbang membaca.
c. Walaupun menyimak pemahaman ( listening comprehension ) lebih unggul daripada membaca pemahaman ( reading comrehension ), namun anak-anak sering gagal untuk memahaminya dan  tetap menyimpan/ memakai/ menguasai sejumlah fakta yang mereka dengar.
d. Oleh karena itu para pelajar membutuhkan bimbingan dalam belajar menyimak lebih efektif dan lebih teratur lagi, agar hasil pengajaran itu baik.
e. Kosa kata atau perbendaharaan kata menyimak yang sangat terbatas mempunyai kaitan dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca secara baik.
f. Bagi para pelajar yang lebih besar atau tinggi kelasnya. Korelasi antara kosa kata baca dan kosa kata simak ( reading vocabulary dan listening vocabulary ) sangat tinggi , mungkin 80% atau lebih.
g. Pembeda-bedaan atau diskriminasi pendengaran yang jelek sering kali dihubugkan dengan membaca yang tidak efektif dan mungkin merupakan suatu faktor pendukung atau faktor tambahan dalam ketidakmampuan dalam membaca ( poor reading )
h. Menyimak turut membantu sang anak untuk menangkap ide utama yang disampaikan oleh pembicara ; bagi pelajar yang lebih tinggi kelasnya , membaca lebih unggul dari pada menyimak sesuatu yang mendadak dan pemahaman informasi yang terperinci.

            Selagi ketetrampilan menyimak dan membaca erat hubungannya, maka peningkatan pada yang satu turut pula menimbulkan peningkatan pada yang lain. Kedua-duanya merupakan proses saling mengisi. Membaca hendaklah disertai oleh diskusi ( sebelum, selama dan sesudah membaca ) kalau kita ingin meningkatkan serta memperkaya kosa kata, pemahaman umum, serta pemilihan ide-ide para pelajar yang kita asuh. ( Dawson [et al ] 1963 : 29-30 )

4 komentar: