Menyimak
dan membaca mempunyai persamaan ; kedua-duanya bersifat reseptif, bersifat
menerima ( Brooks, 1964: 134 ) ; bedanya : menyimak menerima informasi dari
sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis. Dengan
kata lain : menyimak menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca
menerima informasi dari kegiatan menulis. Keterampilan menyimak juga merupakan
dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar membaca secara
efektif.
Penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli telah memperlihatkan
beberapa hubungan penting antara membaca dan menyimak, antara lain :
a.
Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca diberikan oleh sang guru melalui
bahasa lisan, dan kemampuan sang anak untuk menyimak dengan pemahaman penting
sekali.
b.
menyimak merupakan cara atau mode utama bagi pelajaran lisan ( verbalized
learning ) selama tahun-tahun permulaan di sekolah. Perlu dicatat misalnya
bahwa anak yang cacat dalam membaca haruslah meneruskan pelajarannya di kelas
yanglebih tinggi dengan lebih banyak melalui menyimak tinimbang membaca.
c.
Walaupun menyimak pemahaman ( listening comprehension ) lebih unggul daripada
membaca pemahaman ( reading comrehension ), namun anak-anak sering gagal untuk
memahaminya dan tetap menyimpan/
memakai/ menguasai sejumlah fakta yang mereka dengar.
e.
Kosa kata atau perbendaharaan kata menyimak yang sangat terbatas mempunyai
kaitan dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca secara baik.
f.
Bagi para pelajar yang lebih besar atau tinggi kelasnya. Korelasi antara kosa
kata baca dan kosa kata simak ( reading
vocabulary dan listening vocabulary ) sangat tinggi , mungkin 80% atau
lebih.
g.
Pembeda-bedaan atau diskriminasi pendengaran yang jelek sering kali dihubugkan
dengan membaca yang tidak efektif dan mungkin merupakan suatu faktor pendukung
atau faktor tambahan dalam ketidakmampuan dalam membaca ( poor reading )
h.
Menyimak turut membantu sang anak untuk menangkap ide utama yang disampaikan
oleh pembicara ; bagi pelajar yang lebih tinggi kelasnya , membaca lebih unggul
dari pada menyimak sesuatu yang mendadak dan pemahaman informasi yang
terperinci.
Selagi ketetrampilan menyimak dan membaca erat
hubungannya, maka peningkatan pada yang satu turut pula menimbulkan peningkatan
pada yang lain. Kedua-duanya merupakan proses saling mengisi. Membaca hendaklah
disertai oleh diskusi ( sebelum, selama dan sesudah membaca ) kalau kita ingin
meningkatkan serta memperkaya kosa kata, pemahaman umum, serta pemilihan
ide-ide para pelajar yang kita asuh. ( Dawson [et al ] 1963 : 29-30 )
makazsih ^_^
BalasHapusmaaf, boleh tau judul buku sumber teorinya gak?
BalasHapusbuat referensi skripsi. ditunggu jawabannya. makasih.. ^_^
maaf boleh tau judul buku sumber teorinya gak?
BalasHapusIzin copas ya
BalasHapus