A. Kerangka Teori dan Kerangka Berpikir
Dalam
kegiatan penelitian ilmiah cara yang harus dipakai dalam memecahkan masalah
ada;ah cara ilmiah yaitu mempergunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar
argumentasi dalam mengkaji persoalan untuk mendapatkan jawaban yang dapat
diandalkan. Oleh karena itu, dalam
mengkaji permasalan kita menggunakan teori sebagai alat dalam menemukan
pemecahan. Dengan demikian kerangka teori yang diuraikan harus merupakan
landasan yang kukuh dalam membangun kerangka pemikiran.
Kerangka
penelitian ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi
objek permasalahan. Kerangka pemikiran yang berupa penjelasan sementara ini
merupakan argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang diajukan.
B. Kerangka Konsep
R . Merton mengtakan konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati,
konsep menentuakan adanya hubungan empirik. Masri dan Sofian H mengatakan
konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar
generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau
individu tertentu.
Konsep
ada dua jenis, yaitu: konsep yang sederhana dan konsep kompleks. Konsep yang
sederhana jelas hubungannya dengan fakta atau realita yang diwakilinya.
Sedangkan konsep yang kompkeks sering disebut konsep abstrak, lebih kabur,
tidak mudah menghubungkannya dengan fakta atau realita, karean merupakan
pengertian yang abstrak dalam penelitian.
Peranan
konsep dalam penelitian sangat besar karena konsep menghubungkan dunia teori
dengan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas.
C. Variabel
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, konsep harus
diperasioanalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel adalah sesuatu
yang mempunyai variasi nilai.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas maka dapat dirumuskan, bahwa variabel penelitian
itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh si peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya.
Macam-macam
variabel
- Variabel
Independen atau variabel bebas, adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya variabel dependen atau terikat.
- Variabel
dependen atau variabel terikat, adlah variabel yang merupakan akibat atau
pengaruh dari variabel bebas.
- Variabel
moderat, adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel
independen.
- Variabel
intervening, adalah variabel yang secara teoriitis mempengaruhi hubungan
antara variabel dependen dan variabel independen.
- Variabel
kontrol, adalah variabel yang dikendalikan sehingga peneliti dapat
melakukan penelitaian yang bersiafat membandingkan.
a. Variabel
independen dan dependen
Untuk dapat menentukan mana variabel independent, dan dependen atau
variabel yang lain, harus ada konsep teoritis maupun hasil pengamatan yang
mendasar. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti,
perlu melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan
diteliti.
b. Variabel
moderator
Variabel moderator adalah jenis kelamin. Jadi, jenis kelamin inilah yang
memperlemah hubungan variabel independent dan dependen. Dalam hal ini umur juga
dapat sebagai variabel moderator.
c. Variabel intervening
Variabel
intervening adalah variabel yang memperlemah atau memperkuat hubungan antara
variabel independent dengan variabel dependen, tetapi bersifat teoritis,
sehingga dapat diukur.
d. Variabel
kontrol
Variabel ini ditetapkan oleh peneliti, jika peneliti ingin melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan.
D. Hipotesis
Secara etimologis hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” di bawah
atau kurang dan “thesa” artinya kebenaran atau pendapat. Jadi, hipotesis adalah
suatu kebenaran yang masih belum final, harus dibuktikan kebenarannya.
Pembentukan
hipotesis tidak berarti bahwa hubungan antara variabel variabel yang diharapkan
merupakan suatu fakta agar hipotesisnya diterima atau terbukti misalnya dengan
cara mengubah data yang diperoleh di lapangan.
Manfaat
hipotesis dalam suatu penelitian:
- Memberikan
tujuan yang jelas bgi peneliti
- membantu
untuk menentuakan arah yang harus ditempuh
- menghindarkan
pengumpulan data yang tidak ada hubungannya dengan penelitian.
Walaupun hipotesis sangat penting, tidak swemua
penelitian harus berhipotesis.
G.E.R Burrough mengatakan penelitaian berhipotesis
perlu dulakukan bagi:
1. Penelitian menghitung banyak sesuatu
2. Penelitian tentang perbedaan
3. Penelitian hubungan
b. Sumber dan cirri-ciri hupotesis yang baik
Sumber yang dapat digunakan dalam menyusun
hipotesis;
1. Pengalaman, pengmatan, dan dugaan si peneliti
sendiri
2. Hasil penelitian yang pernah dilakukan
3. Teori dan konsep yang sudah mapan dan banyak
digunakan
Hipotesis yang baik mempunyai cirri-ciri:
1. Kesederhanaan dalam perumusan
2. Penggunaan variabel-variabel yang jelas dan
tegas
3. Dapat diuji oleh peneliti lain
4. Biasanya disusun dalam kalimat pernyataan
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis dapat lebih mudah dirumuskan dengan
cacra berikut :
1. Susunlah berbagai masalah dan pilih yang
mempunyai hubungan satu sama lain.
2. Buatlah kelompok-kelompok keterangan utama
untyuk menjawab suatu masalah tertentu.
3. Susulah urutan-urutan variabel penting yang
dapat dipakai untuk menganalisis.
4. Susunlah daftar lembaga-lembaga sosial guna
menjawab masalah yang belum terpecahkan.
d.Jenis Hipotesis
Ada
dua jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu:
1. Hipotesis kerja (Hk) atau hipotesis alternatif
(Ha)
Hipotesis
kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan
antara dua variabel.
2. Hipotesis nol ( null hypothesa ) disingkat Ho.
Hipotesis
ini sering disebut hipotesis statistik, yaitu diuji dengan pwerhitungan
statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel,
atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar