Perkembangan
akuisisi bahasa berhubungan dengan kematangan neuromuskularnya yang kemudian
dipengaruhi oleh stimulus yang diperolehnya setiap hari.
Untuk memerikan perkembangan
akuisisi bahasa ada baiknya kalau kita membedakan kematangan anaka berbicara
dan kematangannya untuk mendengar pembicaraan orang lain. Kematangan
mendengarkan disebut kematangan menerima ( receptive language skills ), dan
kematangan mengeluarkan bunyi bahasa ( expressive language skills ) adalah kematangan untuk
berbicara ( Stork dan Widdowson, 1974 :
136 ). Kematangan menerima lebih dahulu daripada kematangan berbicara meskipun
dalam perkembangan selanjutnya kedua kematangan ini saling berhubungan.
Berbicara mengenai akuisisi bahasa,
tentu tidak lepas dari perkembangan fisik. Perkembangan fisik dimaksud adalah
perkembangan fisik yang normal, karena perkembangan fisik yang tidak normal
merupakan gangguan dalam kematangan yang disebutkan di atas. Perkembangan fisik
berhubungan pula dengan perkembangan motorik.
Perkembangan motorik ini akan berupa
:
- Pada bagian kepala :
-
Koordinasi mata, lebih dahulu yang horizontal, lalu
yang vertikal dan sesudah itu sirkuler.
-
Reaksi mata pada objek bergerak
-
Refleks senyum
-
Refleks pejam mata
-
Kecakapan mengngkat kepala
- Pada lengan :
-
Oposisi jari yang memungkinkan anak dapat memegang
sesuatu
-
Koordinasi mata-tangan yang memungkinkan pencapaian
pegangan yang tepat
-
Kecakapan makan
- Pada tubuh :
-
Kecakapan membalik tubuh yang mulai pada umur 2 bulan
-
Duduk sendiri
-
Gerakan dari tegak ke sikap duduk
- Pada kaki :
-
Kecakapan berjalan
-
Kecakapan merayap
-
Berjingkrak
-
Berdiri
-
Berjalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar