A. Paradima Penelitian
Menrut Patton oleh Lincoln dan Guba menyatakan bahwa paradigma
adalah suatu pandngan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan
perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang
kompleks. Paradigma akan berguna
bagi praktisi untuk menjelaskan kepada mereka apa yang penting, yang sah, dan
yang menjadikan masalah. Terdapat tiga fungsi yaitu analisis masalah, pengambilan keputusan dan dan
komunikasi yang semuanya itu terjadi pada setiap aspek dari kegiatan manager.
Dapat
disimpulkan bahwa paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau
model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan
diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang
lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya.
Contoh penelitian yang menggunakan pardigma
sederhana berurutan adalah penelitian tentang Efektivitas Latihan. Menurut
Kickpatrick, efektivitas latihan mempunyai empat tingkatan, yaitu;
1. Efektivitas Reaksi (X1)
2. Efektivitas Belajar (X2)
3. Efektivitas Perilaku (X3)
4. Efektivitas
Pengaruh (result) (Y)
Secara teoritis, efektivitas reaksi akan mempengaruhi efektivitas belajar,
efektivitas petilaku kerja, dan efektivitas perilaku kerja akan mempengaruhi
keadaan lembaga secara keseluruhan.
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi adalah sekumpulan unsure atau elemen
yang menjadi objek penelitian. Populasi dapat berupa lembaga, individu,
kelompok, dokumen, atau konsep.
Ada empat factor untuk menentukan pengambilan
populasi dengan tepat, yaitu:
1. Isi
2. Satuan
3. Cakupan /
Scope
4. Waktu
Populasi ( universum ) dapat juga diartikan
sebagai jumlah keseluruhan unit analisis yang cirri-cirinya akan diduga.
Dilihat
dari jumlah populasi, populasi dapat dibagi dua, yaitu:
- Jumlah
terhingga, terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu.
- Jumlah tak terhingga, terdiri dari elemen yag sukar sekali dicari batasannya.
b. Sampel
Pada penelitian yang jumlah
populasinya cukup besar akan menghabiskan biaya yang besar dan
mungkin waktu
yang cukup lama sehingga hasil penelitian tidak bermanfaat. Untuk keadaan ini
dibutuhkan sebagian dari populasi yang mewakili keseluruhan objek penelitian
tanpa mengurangi mutu penelitian yang sering disebut sampel.
Bebepa keuntungan jika menggunakan sampel:
1. Lebih efisien dalam arti dana, waktu dan tenaga
2. Apabila populasi terlalu besar, dikhawatirkan
akan ada data yang terlewati.
3. Adakalanya penelitian populasi berarti merusak.
4. Apabila subjeknya banyak, petugas pengumpul
data menjadi lelah.
5. Ada kalanya tidak mungkin melakukan penelitian
populasi.
Bagaimanakah sampel yang baik?
Sampel yang baik harus valid.
Validitas sampel bergantung pada:
1. Akurasi
2. Ketelitian estimasi
Secara garis besar, teknik penarikan sampel ada
dua jenis:
1. Penarikan
sampel secara probabiliti
Teknik penarikan sampel dimana setiap anggota populasi diberikan kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
2. Penarikan
sampel secara non probability
Yang termasuk
probability sampling:
1. Penarikan
sampel secara random sederhana
Cara penarikan sampel random sederhan ada dua
yaitu :
- Dengan cara undian
- Dengan
mengundi berdasarkan table angka random
3. Penarikan sampel sistematis ( Systematic
Random Sampling )
4.
Penarikan sampel stratifikasi
5. Penarikan sampel secara kelompok ( Cluster
sampling )
Beberapa jenis
sampel non probabilitas:
1. Penarikan sampel secara kebetulan ( Accicental
Sampling )
2. Penarikan sampel secara sengaja ( Purposive
sampling )
3. Penarikan sampel jatah ( quota sampling )
4. Penarikan sampel bola salju ( snowball sampling
)
c. Menentukan Jumlah Sampling
Dalam
penentuan jumla sampel tidak ada batasan langsung mengenai jumlah/ besar sample
yang baik untuk suatu penelitian. Namun, besarnya sampel yang tepat tergantung pada
cirri-ciri populasi dan tujuan penelitian itu sendiri. Seberapa besar jumlah
sampel yang seharusnya diambil adalah fungsi dari variasi parameter populasi
yang tercakup dalam penelitian, dan merupakan fungsi dari ketepatan estimasi
yang dibutuhkan oleh si peneliti.
1.
Tabel Krejcie
Krejcie dalam melakukan
perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang
diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.
Nomogram Harry
King
Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5% saja,
tetapi bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi paling tinggi hanya 2000.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan
jumlah sampel :
1. Derajat
keseragaman
Semakin seragam populasi itu, semakin kecil sampel yang dapat diambil.
Apabila populasi itu seragam sempurna, satu saja dari satuan elementer populasi
sudah cukup representative untuk diteliti, demikian sebaliknya.
2. Presisi yang
dikehendaki
Semakin tinggi tingakat presisi uyang dikehendaki, semakin besar jumlah
sampel yang harus diambil.
3. Rencana
Anafisis
Adakalanya besarnya sampel sudah
mencukupi sesuai preisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan
kebutuhan analisis maka jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.
4. Tenaga,
biaya, dan waktu
C. Memilih dan Menyusun Alat Pengumpul Data
a. Data dan
jenis-jenis data
1. Jenis data
menurut sifatnya, yaitu:
- Data kuantitatif
- Data kualitatif
2. Jenis data
menurut sumbernya, yaitu :
- Data internal
- Data eksternal
3. Jenis data
menurut cara memperolehnya, yaitu :
- Data primer
- Data sekunder
4. Jenis data
menurut waktu pengumpulannya, yaitu :
- Data Cross section
- Data berskala
b. Pengumpulan
Data
Pengumpulan data merupakan pekerjaan
yang paling penting di dalam penelitian, sebab jika terjadi kesalahan pada
pelaksanaan pengumpulan data, hal ini jelas mempengaruhi kualitas hasil
penelitian.
Secara garis besar, teknik
pengumpukan data dibagi dua, yaitu: teknik tes dan teknik non tes.
1. Tes
Tes adalah sederetan pertanyaan, latihan yang digunkan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan bakat yang dimiliki
individu atau kelompok.
Dilihat dari
objek yang dievaluasi ada beberapa macam tes, yaitu :
1. Tes kepribadian atau personality tes
2. Tes bakat
3. Tes intelegensi
4. Tes sikap
5. Tes minat
6. Tes prestasi
2. Non Tes
Yang termasuk
dalam teknik Non tes, antara lain:
1. Observasi
Yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistemsatik. Mengapa observasi harus dilakukan secara cermat dan
sistematik? Adalah agar dapat diulang oleh peneliti lain.
2. Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data dengan bertanya
langsung kepada responden.
Ditinjau dari
pelaksanaannya, wawncara dapat dibedakan atas:
1. Wawancara bebas
2. Wawancara terpimpin
3. Wawancara bebas terpimpin
3. Angket
Angket merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi.
Hal-hal yang dapat diteliti melalui angket antara
lain: informasi mengenai sikap, pandangan kehidupan ekonomi dan sosial dapat diperoleh
melalui angket. Tapi angket tidak tepat untuk mencari informasi ( misalnya )
jumlah penduduk, tingkat perkembangan ekonomi, dan sebagainya. Dalam pembuatan
angket tidak perlu segan-segan ( mempelajari ) angket yang pernah ada dan
berkenaan dengan topik yang akan diteliti.
a. Macam angket
Macam angket
dilihat dari bentuk peratnyaan:
-
Angket terbuka
-
Angket tertutup
-
Kombinasi angket terbuka dan tertutup
c.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
angket
-
Buatlah kata-kata yang seperlunya sebagai pembuka
-
Perlu dibuatkan petunjuk ringkas, agar responden dengan
mudah bisa menjawab pertanyaan.
-
Item harus tersusun dengna kalimat-kalimat yang
sederhana.
-
Mengenali pertanyaan ynag menggali fakta dan
menyelidiki.
-
Pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan intelektual
responden.
-
Hindari kata-kata yang bersifat sugestif.
- Hindari kata-kata yang ekstrim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar