Karena
bebagai alasan, tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramlakan atau
dikendalikan dapat diteliti. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu
hanya dilakukan terhadap sebagian saja hal-hal yang sebenarnya mau diteliti.
Generalisasi dari sampel ke populasi ini mengandung resiko bahwa akan terdapat
kekeliruan atau kertidaktepatan, karena sampel tidak akan mencerminkan secara
tepat keadaan populasi. Karena hal yang demikian itulah maka teknik penentuan
sampel itu menjadi sangat penting perananya dalam penelitian. Berbagai teknik
penentuan sampel itu pada hakikatnya adalah cara-cara untuk memperkecil
generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat dicapai kalau diperoleh
sampel yang representatif yaitu sampel yang benar-benar mencerminkan
populasinya.
Di antara
berbagai teknik penetuan sampel yang dianggap paling baik adalah penentuan sampel
secara rambang (random sampling).
Kebaikan teknik ini tidak hanya terletak pada teori yang mendasarinya, tetapi
juga pada bukti-bukti empiris. Perkembangan teknologi komputer telah
memungkinkan orang melakukan berbagai simulasi untuk membuktikan keunggulan
teknik pengambilan sampel secara rambang itu. Di dalam sampel secara rambang
semua anggota populasi, secara individual atau secara kolektif, diberi peluang
yang sama untuk menjadi sampel.
Walaupun
teknik pengambilan sampel secara rambang merupakan teknik yang terbaik, namun
tidak selalu dapat dilaksanakan karena berbagai alasan. Kadang-kadang orang
terpaksa puas dengan sampel rumpun (cluster
sampel), karena rumpun-rumpun yang merupakan kelompokkan individu-individu
itu tersedia sebagai unit-unit dalam populasi. Penelitian mengenai murid-murid
sekolah biasanya tidak dapat menggunakan teknik pengambilan sampel secara
rambang, melainkan harus secara rumpun. Yang mendapat peluang sama untuk
menjadi sampel bukan murid secara individual, melainkan sekolah (jadi murid
secara kelompok).
Ada 4 (empat)
parameter yang biasa dianggap menentukan representativeness
sesuatu sampel, yaitu :
a.
Variabilitass populasi
Varibelitas
populasi merupakan hal yang sudah ”givrn”, artinya peneliti harus menerima
sebagaimana adanya, dan tidak adpat mengatur atau memaanipulsikan suatu sampel.
b. Besar sampel
Makin besar
sampel yangdiambilakan makin tinggi representativeness
populasinya . Ketentuan ini berlaku selama populasinya tidak homogen seara
sempurna. Jika populasinya tidak homogen secara se,purna. Jika popilsinya
homogen secara sempurna, besar sampel tidak mempengaruhi taraf representatifnya
sampel. Untuk populasi yang demikian itu sampel cikup kecil saja.
c. Teknik
penentuan sampel
Makin tinggi
tingkat rambang dalampenentuan sampel, akan makintinggilah tingkat
representatif sampelnya. Ketentuan ini juga hanya berlaku selama populasinya
tidak homogen secra sempurna. Jika populasinya homogen seara sempurna rambang
sama sekali tida k diperlukan.
d. Kecermatan
memasukkan ciri-ciri populasi .
Makin lengkap ciri-ciri populasi yang dimasukkan
ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkat representatifnya sampek. Dengan
mempertimbangkan parameter-parameter tersebut, penelitian diharapkan dapat
menentukan sampel yang palibg tinggi tingkat representatifnya yang mungkin
dicapai. Kecakapan untuk ini, seperti untuk melakukan langkah-langkah yang lain
dalam penelitian, sangat tergantung kepada latihan dan pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar